nusunokarya.wifeo.com
 

Tokoh Inspirasi sang Pemilik PT Nusuno Karya

PT Nusuno Karya, siapa yang tidak mengenalnya? Di dunia properti, khususnya pembangunan real estate dan kontraktor, nama perusahaan ini sangat ternama. Berbagai proyek pembangunan hunian di Jabodetabek berhasil dibangun dengan baik. Tidak berhenti sampai di situ, perusahaan ini juga mengembangkan sayapnya dengan mendirikan pabrik cat, percetakan, dan toko material. Sebenarnya, siapa tokoh di balik kesuksesan PT Nusuno Karya tersebut?

Cipto Sulistio namanya. Lulusan Sastra Inggris Universitas Nasional Jakarta ini memang terkenal sebagai pekerja keras. Cita-citanya menjadi orang sukses di kemudian hari, membuatnya tidak pernah berhenti untuk bekerja. Bahkan, beberapa rekannya mengenal beliau sebagai orang workaholic. Tidak cukup berjaya di dunia pembangunan, ia juga mendirikan lembaga pendidikan dan minimarket. Bahkan, namanya semakin berkibar saat mantan guru ini berhasil memiliki sebuah institusi keuangan, yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sebenarnya, siapa sih orang nomor satu di PT Nusuno Karya ini hingga sukses menjadi seorang miliarder Indonesia? Inilah ulasan lebih lengkapnya.


# Masa Kecil Cipto Sulistio

Cipto Sulitio merupakan pria kelahiran Jakarta, 3 April 1967, dari seorang purnawirawan Angkatan Darat RI. Meskipun bukan berasal dari keluarga pebisnis, namun insting bisnisnya sangat kuat. Sejak kecil, ia memang terkenal sebagai orang yang cerdas. Setelah lulus dari Universitas Nasional jurusan Sastra Inggris, ia memulai karier dengan mengajar di lembaga kursus bahasa Inggris LIA dan LPIA. Namun, dunia ini tidak bertahan lama. Ia kemudian keluar dari pekerjaan tersebut dan
mencoba peruntungan di dunia properti.


# Di Awal Karier

Pada tahun 1990, ia bersama dua teman SMP-nya berencana mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan. Mereka kemudian memberi nama perusahaan tersebut dengan Nusuno, yang diambil dari nama ketiga pendirinya, yaitu Nuzulul Haque, Cipto Sulistio, dan Danardono. Kebetulan, kedua teman Cipto merupakan anak pejabat sehingga saat itu banyak proyek yang mereka dapatkan. Dalam satu bulan saja, perusahaan tersebut berhasil mengerjakan proyek dengan nilai hingga 5 miliar. Hanya saja, dalam perjalanannya, dua teman Cipto tidak aktif dalam perusahaan, hingga akhirnya Cipto menjadi pemilik tunggalnya.


 

Sukses menjadi kontraktor, ia kemudian mencoba berbisnis properti. Beberapa pembangunan ruko kecil-kecilan dan jual beli tanah ia lakukan. Ternyata, keuntungan yang didapatkan sangat lumayan. Bisnis ini terus dilakukannya hingga akhirnya pada tahun 1997 badai krisis moneter terjadi. PT Nusuno Karya limbung dan terlilit utang hingga 15 miliar rupiah. Selama enam tahun bisnis Nusuno kembang kempis hingga pada tahun 2004 saat sedang booming dunia properti, Cipto mencoba ikut terjun di dalamnya.
 

Sebagai proyek perdana di tahun 2004, ia meluncurkan pembangunan Perumahan Puri Bintara di Bekasi. Ternyata, sebanyak 300 unit rumah tipe 64 dan harga 215 juta per unit pada proyek ini ludes terjual hanya dalam waktu 1,5 tahun. Inilah momen kebangkitan Nusuno dimulai. Tak ayal, Cipto pun menjadi ketagihan dengan melanjutkan proyek-proyek selanjutnya.
 

Setelah sukses dengan proyek pertamanya, Cipto mencoba peruntungan lagi dengan membangun Bintara Estate di Bekasi, Town House, Puri Juanda Regency di Bekasi Timur, Puri Pakujaya di Tangerang, dan Puri Kranji Regency di Bekasi. Tak cukup dengan pengalaman itu, Cipto pun mencoba membangun Grand Valley Residence di Depok dan Kalimalang Epicentrum. Tak ketinggalan, proyek apartemen pun digarapnya, seperti Apartemen Square Garden di Cakung dan Apartemen Eastonia di Jatiwaringin, Pondok Gede.
 

# Sepak Terjang di Dunia Properti

Sudah merasa cukup kuat di dunia pembangunan properti, Cipto mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan berbagai bisnis penunjang, seperti toko material bangunan, toko cat, minimarket, dan sebagainya. Awalnya, bisnis ini hanya digunakan untuk memenuhi keperluan saat pembangunan sebuah proyek. Namun, lambat laun bisnis tersebut dibuka untuk umum. Tidak cukup sampai di sini, bisnis institusi keuangan pun didirikan dengan nama BPR Nasional Nusantara. Kini, BPR ini telah mempunyai empat cabang di Bekasi, yaitu Kranji, Pondok Ungu, Bantar Gebang, dan Jalan Patriot.

Bagi seorang Cipto, tidak ada orang bodoh dan pintar dalam bisnis. Yang ada hanyalah orang yang malas dan rajin. Jika Anda ingin sukses, sudah pasti harus rajin dan bekerja keras. Tidak ada kata putus asa meskipun sedang dilanda badai.




Créer un site
Créer un site